Apasih itu? Dokter, ya? Bidan? Atau temennya perawat? Seru nggak kuliahnya? Belajarnya apa aja? terus nanti prospek kerjanya gimana? Susah nggak? Harus dari jurusan IPA, ya?
Halo Assalamualaikum teman-teman!
Alhamdulillah bisa balik lagi ke blog aku dengan tulisan ke------- lupa. Ke berapa, ya(?)
Jadi kemarin itu aku iseng-iseng minta pendapat di instastory tentang tulisan ini, dan ternyata responnya, e gila rameeeeee banget, 93% selama tepat 24 jam, Cuy!
Iyaiyaiya ini dibikinin kok tulisannya karena banyak yang minta, ya tapi misalnya yang minta dikit, tetep bikin, karena insyaAllah juga akan bermanfaat, bukan hanya untuk tahun ini, tapi untuk tahun-tahun kedepan. Karena kasus calon mahasiswa yang masih bingung nentuin jurusan kuliah itu selalu ada aja setiap tahun, dan selalu jadi drama dari dulu sampai sekarang, ya mungkin sampai nanti-nanti juga.
Nah, buat ngurangin bingung dan nambahin opsi jurusan apa yang bisa diambil saat daftar kuliah, aku bakal ngenalin jurusan kesehatan yang masih terbilang jarang banget diketahui oleh manusia-manusia di muka bumi ini, yaitu jurusan Analis Kesehatan atau Analis Medik atau Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM). *Emang banyak sebutannya:( tapi sama aja, kok.
Kalau ditanya sejak awal mimpiku pengen masuk jurusan ini, nggak ada. SAMA SEKALI NGGAK ADA dan nggak kepikiran bakal jadi salah satu mahasiswa analis kesehatan.
Oke lanjut.
Langsung aja ya.
Pasti banyak yang ngira,
“Eh analis keren nih pasti, mirip dokter-dokter gitu, kayaknya kerjanya lebih rapi karena cuma liat sampel dikit-dikit doang,”
“Jurusannya horor deh kayaknya, nanti ketemu bakteri sama virus-virus gitu, kalau ke-infeksi gimana, dong:( yah serem,”
MasyaAllah, wkwk. Bener nggak? Yaaa bener sih. Tapi ya nggak gitu juga, kalee.
Jadi mending kita kenalan dulu yuk sama jurusan analis kesehatan, terutama buat yang nggak tahu tentang analis kesehatan sama sekali, yang malah nggak bisa ngira apa-apa, apalagi ngira kayak pertanyaan diatas, hehe.
Nah jadi gini, dosen-dosen aku bilang, analis kesehatan itu adalah ujung tombaknya ranah medis. Kenapa begitu? Karena dokter akan menjadi penduga-duga kalau tidak ada hasil dari laboratorium. Dan sedangkan nahkodanya laboratorium itu ya para analis kesehatan ini.
Sekarang, gejala penyakit itu hampir mirip-mirip, kalau enggak di periksa di laboratorium, ya mana ketahuan. Misalnya nih ya, ada seorang pasien yang sakit dengan gejala demam tinggi, nyeri perut, dll. Tanpa di cek lab dulu, tiba-tiba didiagnosa si pasien kena tipes, padahal aselinya si pasien kena DBD, atau sebaliknya, dikarenakan gejalanya emang sama. Gimana nggak fatal coba? Obatnya aja beda. Malah tambah parah, dong.
Nah, disini peran seorang analis.
Analis kesehatan ini mempelajari tentang cairan tubuh manusia, yakni darah, urine (pipis), feses (eek), sputum (dahak), pus (nanah), muntahan, bahkan liquor cerebro spinalis (cairan otak), dll. Dan yang paling berat yaitu pemeriksaan mikroba, seperti bakteri dan virus. Ngeri nggak, sih? Iya:(
Karena aku masih semester 2, aku baru mempelajari tentang pemeriksaan darah, urine, dan feses. Termasuk juga parasit (biasanya spesimennya eek), itu udah, tapi belum selesai, dan bulan puasa ini akan masuk pada materi bakteriologi. Itu darah, urine, feses, pas praktek dapet darimana? Beli? Ya nggak, lah. Kami bawa sendiri-sendiri, dan darah kita ngambil dari temen sekelas. Jadi tiap minggu itu sekitar 1-2x kita ngambil darah, jadi harus siap ngambil dan diambil darahnya:) *oiya btw itu di kampus aku ya, ngga tau kalau di kampus lain, tapi kayaknya ya rata-rata sama, ya ada sih yang ngambil darahnya bukan ke temen sendiri, tapi ke alat kayak boneka manusia gitu yang bisa ngeluarin darah, itu buat latihan. Tapi kalau di kampusku, itu bener-bener kita dihadepin sama manusia langsung, supaya terbiasa:)
Nah, JADI, analis itu adalah sebuah pekerjaan yang berisiko tinggi. Harus teliti, dan berhati-hati. Karena selain hasil yang harus dipertanggung jawabkan kita juga berhadapan dengan spesimen yang bisa saja menularkan penyakit. Mulai dari penyakit ringan sampai yang fatal seperti hepatitis dan AIDS.
Tapi jangan takut, ya emang itu tantangannya seorang analis, serunya analis, jasanya analis, hebatnya analis.
Daaaaaan, prospek kerjanya itu banyak banget, banyak-banyak banget. Kalian tahu sendiri, kan, orang sakit dan penyakit itu akan selalu ada. Nah disini fungsi analis bener-bener dibutuhin, selain di rumah sakit, ini daftar prospek kerja analis:
Dinas Kesehatan
Puskesmas
Laboratorium Rumah Sakit Swasta/ Daerah
Laboratorium Klinik Swasta
Laboratorium Kesehatan Daerah
BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan)
BNN (Badan Narkotika Nasional)
Laboratorium Forensik Kepolisian
Laboratorium Rumah Sakit Tentara
Lembaga Penelitian Sains (LIPI dan Biofarma)
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA)
Perusahaan Di Bidang Makanan-Minuman dan Farmasi
Palang Merah Indonesia (PMI)
Dosen di Sekolah Ilmu Kesehatan
Petugas Kesehatan Haji Indonesia
Waaaaaah banyak, kaaaaan? Ada yang minat jadi bagian dari mahasiswa analis kesehatan? Ini nih daftar 14 instansi di Jawa Timur yang menyediakan jurusan analis kesehatan.
- Akademi Analis Kesehatan Malang (AAKMAL)
- Akademi Analis Kesehatan Delima Husada Gresik
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Maharani Malang (STIKES Maharani)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika Jombang (ICMe Jombang)
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hutama Abdi Husada Tulungagung
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ngudia Husada Madura
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rumah Sakit Anwar Medika Sidoarjo
- Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri (IIK Kediri)
- Poltekkes Kemenkes Surabaya
- Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR)
- Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS)
- Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA)
- Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo (UMAHA)
- Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA)
Apakah hanya dari jurusan IPA yang bisa masuk analis? Jawabannya adalah TIDAK. Siapapun kamu, darimanapun kamu, kamu bisa jadi bagian dari kami, disini semuanya dimulai dari nol, dan pastinya kamu yang dari non IPA, bisa mengikuti.
Kuliahnya susah, nggak? Oke, pertanyaan ini relatif ya, jadi jawabannya juga relatif. Menurutku, semua jurusan kuliah sama aja, sama-sama ada enak nggak enaknya, ada susah dan nggak susahnya, semua kembali kepada diri masing-masing. Asal ada niat, pasti enjoy aja ngejalaninnya.
Testimoni sedikit dari aku yang hampir setahun di jurusan ini, aku jadi lebih peduli sama diri sendiri dan orang lain, peduli terhadap pola hidup dan kesehatannya. Aku jadi lebih perhatian terhadap penyakit, sebab-akibatnya. Beneran deh, pikiran kalian bakal kebuka, wawasan makin luas, dan kalian minimal bisa ngejagain dan lebih was-was terhadap pola hidup dan kesehatan kalian sendiri, keluarga, dan doi *hehe gak deng. Inget, penyakit itu nggak pernah ada habisnya dan akan selalu ada di sekeliling kita.
Jadi buat kamu yang ada niatan kuliah di jurusan ini, semangaaaat ya, aku tunggu jadi temen aku di jurusan ini.
Oke, segitu dulu ya sedikit penjelasanku tentang jurusan analis kesehatan. sebenernya masih buanyak banget yang belum disampaiin. Kalau misalnya ada pertanyaan, bisa dm ke @hafidhohasna.
Mungkin kalau ada sesama mahasiswa analis kesehatan lainnya yang baca tulisan ini bisa bersedia berbagi atau mengoreksi pendapatku, silakan comment below atau dm di ig. Maap kalau ada kata atau kalimat yang salah.
Sekian, wassalamualaikum.
Ohiya btw Marhaban ya Ramadhan ya semuanyaa. Selamat menjalankan ibadah puasa jika kalian baca ini di siang hari. Dan jangan lupa makan sahur yang kenyang kalau bacanya di sepertiga malam yang terakhir. Dan lagi, selamat berbuka puasa kalau kalian bacanya pas maghrib, siapa tau jomblo jadi ga ada yang ngucapin kan kamuuu, hehe.
Bhay.
Malang, 06 Mei 2019
Komentar
Posting Komentar